Berapa Modal Minimal Untuk Mendirikan PT di Indonesia?
Bagi para calon pengusaha, memahami modal minimal untuk mendirikan PT adalah salah satu langkah awal yang tidak boleh dilewatkan. Meski aturan terbaru sudah lebih fleksibel, modal tetap menjadi elemen yang akan memengaruhi legalitas, kredibilitas, dan operasional perusahaan. Banyak pendiri bisnis bingung: apakah perlu modal besar? Bagaimana membedakan modal dasar dan modal disetor? Mana yang wajib dicantumkan dalam akta?
Kebingungan ini sangat wajar karena modal bukan sekadar angka, tetapi fondasi keuangan yang menentukan kelancaran bisnis di tahap awal. Kesalahan menentukan modal bisa berdampak pada struktur saham, penilaian investor, hingga proses pengesahan PT. Karena itu, memahami modal dasar, modal disetor, dan modal minimal yang tepat adalah bagian dari strategi pendirian PT yang baik.
Apa Itu Modal Dasar dan Modal Disetor?
Modal Dasar
Modal dasar adalah total modal yang tercantum dalam akta pendirian PT. Nilai ini menunjukkan kapasitas maksimal saham yang dapat diterbitkan perusahaan.
Fungsi modal dasar antara lain:
- Menjadi acuan pembagian saham antar pendiri
- Menunjukkan nilai resmi dan kapasitas finansial perusahaan
- Digunakan sebagai dasar penilaian dalam aksi korporasi di kemudian hari
Walaupun kini tidak ada batas minimal yang ditetapkan pemerintah, modal dasar tetap harus disusun secara logis. Modal terlalu kecil bisa menurunkan kredibilitas perusahaan di mata calon investor, vendor, maupun calon mitra bisnis.
Modal Disetor
Modal disetor adalah modal yang benar-benar sudah dibayarkan pemegang saham ke kas perusahaan saat pendirian PT. Ini merupakan modal riil yang digunakan untuk menjalankan operasional awal perusahaan.
Mengapa modal disetor sangat penting?
- Modal ini membuktikan keseriusan pendiri dalam membangun perusahaan
- Berguna untuk membiayai kebutuhan awal seperti administrasi, sewa, atau alat kerja
- Dituliskan jelas dalam akta pendirian sebagai bentuk transparansi
- Menjadi dasar tanggung jawab hukum pemegang saham
Modal disetor bisa lebih kecil dari modal dasar, tapi harus proporsional dan realistis dengan kebutuhan bisnis.
Berapa Modal Minimal Untuk Mendirikan PT Saat Ini?
Regulasi terbaru memberikan ruang yang lebih fleksibel: tidak ada batas minimal modal dasar yang wajib dicantumkan dalam pendirian PT. Meski demikian, ada beberapa hal penting yang tetap harus diperhatikan calon pemilik usaha.
Hal yang perlu diperhatikan:
- Modal dasar bebas besarnya, boleh kecil, besar, atau disesuaikan dengan jenis usaha.
- Rekomendasi umum modal disetor: minimal 25% dari modal dasar.
- Angka modal wajib tercantum jelas dalam akta agar transparan dan sesuai aturan.
- Modal disetor harus mencukupi operasional, terutama pada 3–6 bulan pertama berdirinya PT.
Contoh ilustrasi perhitungan modal:
Jika modal dasar Rp200 juta → modal disetor minimal yang disarankan: Rp50 juta.
Meskipun aturan tidak mewajibkan angka minimal tertentu, penyusunan modal tetap harus dilakukan secara strategis. Modal terlalu kecil justru dapat membuat bisnis kesulitan bertahan di awal, terutama jika perusahaan butuh biaya pemasaran, peralatan, atau operasional rutin.

Tips Menentukan Modal Dasar dan Modal Disetor
Menentukan modal minimal bukan sekadar formalitas di akta. Ada beberapa faktor penting yang perlu jadi pertimbangan.
1. Sesuaikan dengan Skala Usaha
Besaran modal harus sejalan dengan rencana bisnis. Semakin besar skala usaha, semakin besar pula modal yang dibutuhkan.
Pertimbangkan aspek seperti:
- Target pasar
- Tingkat persaingan industri
- Kegiatan operasional harian
- Perlu tidaknya menarik investor
Dengan menyesuaikan modal sejak awal, perusahaan akan memiliki landasan finansial yang lebih stabil.
2. Hitung Biaya Operasional Awal
Modal disetor harus cukup untuk menutup kebutuhan 3–6 bulan pertama. Ini penting agar perusahaan tidak langsung mengalami kesulitan cashflow.
Beberapa biaya operasional awal yang harus dihitung:
- Sewa kantor atau virtual office
- Gaji karyawan awal
- Pembelian peralatan kerja
- Biaya pemasaran dan branding awal
- Biaya administrasi dan legalitas tambahan
- Biaya tak terduga
Dengan estimasi yang matang, modal minimal untuk mendirikan PT bisa disusun lebih akurat.
3. Konsultasi Dengan Notaris
Notaris memiliki peran penting dalam menentukan struktur modal yang tepat. Mereka juga memastikan angka modal sesuai aturan dan tidak menimbulkan revisi administrasi di kemudian hari.
Beberapa hal yang biasanya dipandu notaris:
- Proporsi modal dasar & modal disetor
- Pembagian saham antar pendiri
- Ketentuan yang harus tercantum di akta
- Dokumen yang wajib dilampirkan
Pendampingan ini membantu proses pendirian PT berjalan cepat dan tanpa revisi.
10 Kesalahan Umum Terkait Modal PT
Masih banyak calon pengusaha yang terjebak kesalahan dalam penyusunan modal meskipun prosesnya terlihat sederhana. Berikut kesalahan yang harus dihindari:
-
Modal dasar terlalu kecil sehingga mengurangi kredibilitas perusahaan
Investor, bank, dan partner bisnis umumnya menilai keseriusan dari struktur modal. Jika modal terlalu kecil, PT akan terlihat tidak siap beroperasi. -
Modal disetor tidak ditulis secara jelas di akta
Notaris bisa meminta revisi karena modal disetor wajib ditampilkan secara eksplisit sesuai aturan OSS RBA. -
Pembagian modal antar pemegang saham tidak proporsional
Pembagian saham yang tidak adil atau tidak sesuai kesepakatan internal sering memicu revisi atau konflik internal di kemudian hari. -
Tidak menghitung kebutuhan biaya operasional awal
Banyak PT langsung ‘kehabisan napas’ karena modal hanya ditulis di dokumen tanpa perencanaan real untuk operasional dua–tiga bulan pertama. -
Menggunakan angka modal yang tidak realistis dengan skala usaha
Contohnya: bisnis manufaktur dengan modal hanya 10 juta, membuat pihak ketiga meragukan kemampuan perusahaan menjalankan operasional. -
Tidak menyiapkan bukti setoran modal ketika diminta
Meski tidak selalu wajib, beberapa bank atau mitra usaha meminta bukti. Jika tidak ada, proses kerja sama bisa terhambat. -
Mengubah struktur modal di tengah proses pendirian
Perubahan modal saat proses berjalan membuat notaris harus revisi akta dan mengulang beberapa tahapan di OSS, sehingga memperpanjang waktu. -
Tidak menyesuaikan modal dengan rencana tender atau kerja sama besar
Banyak perusahaan gagal ikut tender karena modal dasar tidak memenuhi syarat minimal yang biasanya diminta pihak penyelenggara. -
Menganggap modal hanya angka formalitas tanpa memperhitungkan risiko bisnis
Usaha berisiko tinggi semestinya memiliki modal lebih besar untuk menutup kemungkinan biaya tak terduga. -
Tidak berkonsultasi dengan notaris atau konsultan bisnis mengenai struktur modal
Hal ini membuat pendiri PT salah menetapkan modal sehingga berujung revisi, hambatan OSS, atau masalah ketika membuka rekening bank.
Dengan memahami titik-titik kesalahan ini, modal minimal dalam pendirian PT dapat digunakan lebih optimal dan strategis.
Penutup
Menentukan modal minimal untuk mendirikan PT bukan sekadar memenuhi persyaratan legalitas, tetapi tentang menyiapkan fondasi finansial yang sehat sejak hari pertama perusahaan berdiri. Dengan memahami perbedaan modal dasar dan modal disetor, menghitung kebutuhan operasional, serta mengikuti standar praktik yang profesional, proses pendirian PT akan lebih terarah dan aman.
Jika kamu ingin pendampingan dari tahap perencanaan modal hingga proses pengesahan PT, Korsia Group siap membantu. Dengan layanan yang lengkap dan pengalaman bertahun-tahun, kami memastikan proses pendirian PT kamu berjalan cepat, mudah, dan 100% sesuai regulasi terbaru. Hubungi Korsia Group sekarang untuk memulai langkah pertama menuju bisnis yang resmi dan siap berkembang.